Bangkitkan Asa Sepak Bola Usia Dini Setelah 10 Tahun Vakum, ASKAB PSSI Gelar Liga Rrmaja
Pembukaan Kompetisi Resmi Ascab PSSI Situbomdo Piala Soeratin U13 & U15
Aksioma.comid, SITUBONDO, – Sorak-sorai kembali menggema di Stadion Gelora Muhammad Saleh (GMS) Situbondo. Setelah lebih dari satu dekade vakum, Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Situbondo secara resmi menggulirkan Liga Remaja Situbondo 2025, yang dibuka pada Selasa, 28 Mei 2025.
Kompetisi ini akan berlangsung hingga 11 Juni 2025, mempertandingkan dua kelompok umur: Kelompok Umur (KU) 13 tahun dan KU 15 tahun, dengan total 12 klub peserta. Masing-masing terdiri dari 4 klub KU-13 dan 8 klub KU-15, yang semuanya merupakan klub resmi terdaftar di Askab PSSI Situbondo.
Ketua Askab PSSI Situbondo, H.Rachman Fadli Kurniawan,SH.MH mengungkapkan kebanggaannya setelah 10 tahun kompetisi usia remaja vakum.
“Ini bukan sekadar turnamen. Ini adalah momentum kebangkitan. Setelah 10 tahun tak ada kompetisi resmi usia muda di Situbondo, hari ini kita mulai lagi mimpi-mimpi anak-anak kita,” tegas Rachman di sela pembukaan acara.
Menurutnya, Situbondo menyimpan banyak bakat muda yang selama ini hanya berkembang di lingkup sekolah atau turnamen nonresmi. Dengan adanya Liga Remaja ini, bakat-bakat tersebut akan mendapat ruang yang lebih profesional dan terarah.
“Tujuan kami bukan sekadar mencari juara, tetapi membangun fondasi masa depan sepak bola Situbondo dari akar rumput,” ujarnya penuh semangat.
Kompetisi ini juga menjadi ajang seleksi bagi pemain-pemain muda terbaik Situbondo untuk tampil di level provinsi. Klub yang menjadi juara KU-13 dan KU-15 akan mewakili Askab PSSI Situbondo dalam Liga Remaja Asprov PSSI Jawa Timur.
“Jadi ini bukan kompetisi biasa. Taruhannya adalah harga diri daerah. Kami ingin Situbondo kembali diperhitungkan di level Jawa Timur,” tambah Rachman.
Hari pertama pertandingan langsung menyuguhkan drama dan semangat kompetisi yang tinggi. Salah satu laga menarik di kategori KU-15 mempertemukan Persikota Besuki U-15 melawan Putera Situbondo (PS) U-15. Dengan permainan agresif dan kolektivitas yang rapi, PS U-15 berhasil membungkam Persikota dengan skor meyakinkan 0-3.
Para penonton yang memenuhi tribun Stadion GMS terlihat menikmati pertandingan. Banyak di antaranya adalah orang tua pemain, pelatih, tokoh masyarakat, hingga pencinta sepak bola yang sudah lama merindukan atmosfer kompetisi.
“Saya bangga anak saya bisa main di sini. Dulu tidak ada kompetisi resmi seperti ini. Terima kasih kepada Askab yang sudah memulai kembali,” kata Abdul Majid, salah satu orang tua pemain PS U-15.
Kembalinya Liga Remaja di Situbondo diyakini akan berdampak luas. Sekolah-sekolah sepak bola (SSB), pelatih lokal, bahkan sektor UMKM di sekitar stadion turut merasakan denyut ekonomi yang mulai bangkit.
Askab PSSI juga berencana menjadikan Liga Remaja ini sebagai agenda tahunan, sekaligus membuka jalan menuju pembentukan akademi sepak bola berbasis daerah.
“Kita harus serius membina. Jangan sampai bakat-bakat muda ini hilang karena tidak ada wadah. Kalau liga ini sukses, tahun depan kami targetkan menambah kategori usia dan jumlah klub,” ungkap Rachman.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia sepak bola daerah—dari minimnya fasilitas hingga keterbatasan dana, kebangkitan Liga Remaja Situbondo adalah kabar baik yang penuh harapan. Ini adalah titik awal bagi generasi muda untuk bermimpi menjadi bintang, bukan hanya di stadion GMS, tapi di pentas nasional, bahkan internasional.